Navigate to:
23 Juni 2022 - Siaran Pers
Siaran Pers – IAI B20 Side Event #2
Dukungan Akuntan Tingkatkan Peran Strategis Indonesia dalam Mitigasi Perubahan Iklim Global
Posisi strategis dan peran Indonesia yang semakin penting di dunia internasional pasca terpilih sebagai Presidensi G20 pada tahun 2022 semakin mengukuhkan kepercayaan komunitas yang terkait dengan perubahan iklim global terhadap Indonesia. Hal ini mendorong adanya sebuah standar sustainability reporting yang berlaku secara global. Demikian poin diskusi yang mengemuka dalam webinar global bertema “Global Baseline for Business and Investors: B20 – IAI – IFAC – ISSB Outreach”.
Webinar global ini merupakan side event B20 – IAI yang kedua berturut-turut yang dimaksudkan untuk meningkatkan awareness publik akan pentingnya sebuah standar sustainability reporting yang berlaku secara global. Acara hari ini dihadiri hampir 1.000 peserta dari 25 negara, dan menampilkan pembicara dari IAI, IFAC, B20, Kementerian BUMN, ISSB dan praktisi. Acara ini melanjutkan kesuksesan side event pertama yang dihadiri narasumber dan peserta mancanegara serta mampu menghasilkan input yang komprehensif bagi penyusunan rekomendasi B20 Indonesia bagi negara-negara G20.
Ketua Kamar Dagang dan Industri, Arsjad Rasjid dalam keynote speech-nya menekankan pentingnya adopsi environmental, social, and good governance (ESG) di kalangan dunia usaha. Menurutnya, investasi dalam aspek ESG bukan lagi pilihan atau bersifat sukarela. Perilaku konsumen, pasar, dan investor yang berubah mengharuskan ESG diterapkan pelaku usaha secara mandatory demi keberlanjutan usaha.
Penerapan ESG ini adalah upaya dekarbonisasi dan peningkatan investasi di sektor usaha yang lebih ramah lingkungan. Penerapan ESG juga membawa nilai tambah kepada perusahaan, meliputi transparansi dan integritas dalam pengelolaan yang akan menjamin strategi bisnis diterapkan secara efektif dan efisien. Pada kesempatan itu, Arsjad menekankan pentingnya kerjasama KADIN dan IAI dalam rangka sosialisasi sustainabity reporting ke perusahaan-perusahaan anggotanya. Rencana kerjasama ini memungkinan perusahaan-perusahaan di Indonesia dapat menerapkan sustainability reporting secara optimal.
Ketua Dewan Pengurus Nasional Ikatan Akuntan Indonesia (DPN IAI) Prof. Mardiasmo, mendorong adopsi atas IFRS Sustainability Disclosure Standard sebagai standar dasar global untuk memperkuat tata kelola keberlanjutan. Ia juga mendorong komunitas bisnis dan pemangku kepentingan lainnya untuk memberikan masukan pada draft eksposur IFRS Sustainability Disclosure Standard tersebut. Melalui penerapan standar keberlanjutan yang diterima secara global, dapat dimungkinkan terciptanya kesebandingan dalam bisnis dan memperkuat trust di kalangan investor global.
Chair B20, Shinta W. Kamdani mengatakan, untuk membantu mencapai kejelasan dan mendorong keselarasan, B20 yang mewakili lebih dari 15 industri dan lebih dari 2.000 bisnis global dan sektor swasta telah menekanan urgensi untuk mempromosikan pelaporan berkelanjutan berstandar global. Dalam B20 sebelumnya di Italia, isu pembinaan tata kelola yang berkelanjutan telah ditekankan melalui upaya keseragaman standar pelaporan keberlanjutan di seluruh yurisdiksi. Tahun ini, B20 Indonesia memiliki peluang strategis untuk memimpin tata Kelola keberlanjutan global yang berfokus pada penyampaian rekomendasi kebijakan bekelanjutan yang dapat ditindaklanjuti. Rekomendasi ini dapat menangani masalah tata kelola berkelanjutan yang kritis di seluruh dunia.
Webinar global ini merupakan side event B20 – IAI yang kedua berturut-turut yang dimaksudkan untuk meningkatkan awareness publik akan pentingnya sebuah standar sustainability reporting yang berlaku secara global. Sebagai bagian dari Task Force Integrity & Compliance (TFIC) B20, rangkaian side event ini mendorong pemimpin negara-negara G20 dan komunitas bisnis global untuk lebih aktif dalam mempromosikan tata kelola berkelanjutan (sustainable governance) dalam bisnis, untuk mendukung inisiatif ESG. Ini adalah salah satu masalah paling mendasar yang dibahas dalam rangkaian Presidensi G20 Indonesia pada tahun 2022.
Mardiasmo menambahkan, profesi akuntan harus memainkan perannya untuk berkontribusi pada upaya global untuk mengurangi emisi karbon. Akuntan dinilai memiliki skill set yang tepat untuk melakukan mitigasi perubahan iklim melalui pelaporan keberlanjutan (sustainability reporting).
Selain Ketua KADIN dan Ketua DPN IAI, acara ini juga menampilkan Shinta W. Kamdani (Chair B20 Indonesia), Haryanto T. Budiman (Ketua TFIC B20), Masamichi Kono (IFRS Trustee), Sue Llyod (Vice-chair ISSB), Eelco van der Enden (CEO GRI), Nawal Nely (Deputi Menteri BUMN), dan pembicara lainnya dari dalam dan luar negeri.
Tentang IAI
Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) adalah organisasi profesi akuntan yang menaungi seluruh akuntan di Indonesia yang tersebar di 34 provinsi. IAI merupakan anggota dan pendiri International Federation of Accountants (IFAC) dan ASEAN Federation of Accountants (AFA), serta associate member Chartered Accountants Worldwide (CAW).
Untuk menjaga integritas dan profesionalisme akuntan Indonesia, IAI menerbitkan Kode Etik Akuntan Indonesia. Sebagai standard setter, IAI menyusun dan menetapkan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) yang berlaku di Indonesia.
Informasi lebih lanjut tentang IAI dan TF CCR IAI, kunjungi www.iaiglobal.or.id, atau email ke iai-info@iaiglobal.or.id.